"Cinta datang karena seringnya pertemuan"
Mungkin banyak yang setuju sama ungkapan itu. Tapi mungkinkah kita jatuh cinta dengan seseorang yang tidak pernah sekalipun kita temui. Jangankan melihat fisiknya, mendengar suaranyapun kita tak pernah. Seseorang yang hanya kita "temui" melalui SMS. Kalau ga' mungkin, trus apa nama perasaan yang sedang kurasakan ini ?
Sabtu, 24 Juli 2010
Rabu, 07 Juli 2010
ASAP - Ingatkah Kamu
teringat akan masa lalu yang kita lewati
terasa indah sejuk meresap didalam sanubari
walau duka sempat singgah
hadapi bersama bahagia slalu dihati ku
kini hilanglah sudah kisah
tinggallah kenangan
saat dia datang menghampirimu
dengan segala janji
berikan sudah semua atas nama cinta
hapuskan cerita kita
ingatkah kamu saat kita bersedih
ingatkah kamu saat kita bahagia
ingatkah kamu janji bersatu
demi kasih sayang kita
berdua hari esok berdua
terasa indah sejuk meresap didalam sanubari
walau duka sempat singgah
hadapi bersama bahagia slalu dihati ku
kini hilanglah sudah kisah
tinggallah kenangan
saat dia datang menghampirimu
dengan segala janji
berikan sudah semua atas nama cinta
hapuskan cerita kita
ingatkah kamu saat kita bersedih
ingatkah kamu saat kita bahagia
ingatkah kamu janji bersatu
demi kasih sayang kita
berdua hari esok berdua
Rabu, 24 Februari 2010
Note In sweet seventeen
24 - 02 -2010 jam 16:08
Say Thank's To :
- Allah SWT yg udah ngasih kesempatan aku untuk hidup selama 17 tahun..
-Muhammad SAW,, buat ajaran beliau..
- My Parents,, thank's udah ngerawat en ngebesarin anakmu yg nakal ini.. Hehee..
- My Sister,, thank's dah sering jadi teman bermain en teman berantem kalo lagi bosan,, but I Love You All..
- Sahabat en teman2,, makasih buat hari hari yg indah selama ini..
- Cinta,, makasih buat semua rasa yg kau beri..
- Semua orang yg walaupun ga kenal langsung (cuman d fesbuk atau sebagainya)
tetep ngucapin selamatOrang2 yg udah nyakitin aku,, makasih buat kedewasaan yang kalian berikan..
- Orang yg telah menyakiti aku,, makasih buat kedewasaan yg telah kalian beri walaupun kalian tak sadar..
semoga seventeen yg benar benar sweet..
Say Thank's To :
- Allah SWT yg udah ngasih kesempatan aku untuk hidup selama 17 tahun..
-Muhammad SAW,, buat ajaran beliau..
- My Parents,, thank's udah ngerawat en ngebesarin anakmu yg nakal ini.. Hehee..
- My Sister,, thank's dah sering jadi teman bermain en teman berantem kalo lagi bosan,, but I Love You All..
- Sahabat en teman2,, makasih buat hari hari yg indah selama ini..
- Cinta,, makasih buat semua rasa yg kau beri..
- Semua orang yg walaupun ga kenal langsung (cuman d fesbuk atau sebagainya)
tetep ngucapin selamatOrang2 yg udah nyakitin aku,, makasih buat kedewasaan yang kalian berikan..
- Orang yg telah menyakiti aku,, makasih buat kedewasaan yg telah kalian beri walaupun kalian tak sadar..
semoga seventeen yg benar benar sweet..
Minggu, 03 Januari 2010
"Stories for the family's heart" by Alice Gray. (senin, 04 - 01 - 2010)
Roy Angel adalah ustadz miskin yang memiliki kakak seorang milyuner. Pada tahun 2009, ketika bisnis minyak bumi sedang mengalami puncak, kakaknya menjual padang rumput di Texas pada waktu yang tepat dengan harga yang sangat tinggi. Seketika itu kakak Roy Angel menjadi kaya raya.
Setelah itu kakak Roy Angel menanam saham pada perusahaan besar dan memperoleh untung yang besar. Kini dia tinggal di apartemen mewah di Jakarta dan memiliki kantor di Di sana. Seminggu sebelum Hari raya, kakaknya menghadiahi Roy Angel sebuah mobil baru yang mewah dan mengkilap.
.
Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.
"Hai.. nak" sapa Roy Anak itu melihat pada Roy dan bertanya "Apakah ini mobil Tuan?" "Ya," jawab Roy singkat.
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?" Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"
.
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam, "Seandainya. ...seandainya. ..." Roy mengira ia tahu persis apa yang didambakan anak kecil itu. "Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang sama seperti kakakku."
Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya: "Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....." Dengan masih terheran-heran Roy mengajak anak itu berkeliling dengan mobilnya.
.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya. Sampai satu kali anak itu berkata, "Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ? Letaknya hanya beberapa blok dari sini". Sekali lagi Roy mengira dia tahu apa yang ingin dilakukan anak ini. "Pasti anak ini ingin memperlihatkan pada teman-temannya bahwa ia telah naik mobil mewah." pikir Roy . "OK, mengapa tidak", kata Roy sambil menuju arah rumah anak itu.
.
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan memohon pada Roy untuk berhenti sejenak, "Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar? Saya akan segera kembali". Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot. Setelah menunggu hampir sepuluh menit, Roy mulai penasaran apa yang dilakukan anak itu dan keluar dari mobilnya, menatap rumah reot itu.
.
Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya yang lumpuh. Setelah tiba di dekat mobil anak gelandangan itu berkata pada adiknya: "Lihat... seperti yang kakak bilang padamu. Ini mobil terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini. Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".
.
Bukan karena keinginan seorang anak gelandangan yang hendak menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya yang membuat Roy tak dapat menahan haru pada saat itu juga, tetapi karena ketulusan kasih seorang kakak yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi adiknya. Seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu.
.
.
Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku "Stories for the family's heart" by Alice Gray.
Setelah itu kakak Roy Angel menanam saham pada perusahaan besar dan memperoleh untung yang besar. Kini dia tinggal di apartemen mewah di Jakarta dan memiliki kantor di Di sana. Seminggu sebelum Hari raya, kakaknya menghadiahi Roy Angel sebuah mobil baru yang mewah dan mengkilap.
.
Suatu pagi seorang anak gelandangan menatap mobilnya dengan penuh kekaguman.
"Hai.. nak" sapa Roy Anak itu melihat pada Roy dan bertanya "Apakah ini mobil Tuan?" "Ya," jawab Roy singkat.
"Berapa harganya Tuan?"
"Sesungguhnya saya tidak tahu harganya berapa".
"Mengapa Tuan tidak tahu harganya, bukankan Tuan yang punya mobil ini?" Gelandangan kecil itu bertanya penuh heran.
"Saya tidak tahu karena mobil ini hadiah dari kakak saya"
.
Mendengar jawaban itu mata anak itu melebar dan bergumam, "Seandainya. ...seandainya. ..." Roy mengira ia tahu persis apa yang didambakan anak kecil itu. "Anak ini pasti berharap memiliki kakak yang sama seperti kakakku."
Ternyata Roy salah menduga, saat anak itu melanjutkan kata-katanya: "Seandainya. .. seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu....." Dengan masih terheran-heran Roy mengajak anak itu berkeliling dengan mobilnya.
.
Anak itu tak henti-henti memuji keindahan mobilnya. Sampai satu kali anak itu berkata, "Tuan bersediakah mampir ke rumah saya ? Letaknya hanya beberapa blok dari sini". Sekali lagi Roy mengira dia tahu apa yang ingin dilakukan anak ini. "Pasti anak ini ingin memperlihatkan pada teman-temannya bahwa ia telah naik mobil mewah." pikir Roy . "OK, mengapa tidak", kata Roy sambil menuju arah rumah anak itu.
.
Tiba di sudut jalan si anak gelandangan memohon pada Roy untuk berhenti sejenak, "Tuan, bersediakah Tuan menunggu sebentar? Saya akan segera kembali". Anak itu berlari menuju rumah gubuknya yang sudah reot. Setelah menunggu hampir sepuluh menit, Roy mulai penasaran apa yang dilakukan anak itu dan keluar dari mobilnya, menatap rumah reot itu.
.
Pada waktu itu ia mendengar suara kaki yang perlahan-lahan. Beberapa saat kemudian anak gelandangan itu keluar sambil menggendong adiknya yang lumpuh. Setelah tiba di dekat mobil anak gelandangan itu berkata pada adiknya: "Lihat... seperti yang kakak bilang padamu. Ini mobil terbaru. Kakak Tuan ini menghadiahkannya pada Tuan ini. Suatu saat nanti kakak akan membelikan mobil seperti ini untukmu".
.
Bukan karena keinginan seorang anak gelandangan yang hendak menghadiahkan mobil mewah untuk adiknya yang membuat Roy tak dapat menahan haru pada saat itu juga, tetapi karena ketulusan kasih seorang kakak yang selalu ingin memberi yang terbaik bagi adiknya. Seandainya saya dapat menjadi kakak seperti itu.
.
.
Kisah ini diambil dari sebuah kisah nyata yang ditulis dalam sebuah buku "Stories for the family's heart" by Alice Gray.
Langganan:
Postingan (Atom)